Kangkung merupakan salah satu sayuran yang cukup terkenal di masyarakat luas. Kaya akan gizi, selain itu harganya juga cukup murah. Mempunyai khasiat yang banyak juga, oleh karena itu waktu dulu masih S1 saya manfaatkan kangkung ini jadi bahan tugas akhir untuk di uji efek farmakologi dari salah satu khasiat kangkung yaitu efek diuretik.
Klasifikasi Botani
Divisi :
Spermatophyta
Subdivisi : Angiospermae
Kelas :
Dicotyledonae
Bangsa :
Solanales
Suku :
Convolvulaceae
Marga :
Ipomoea
Jenis :
Ipomoea aquatica Forsskal (kangkung
air),
Ipomoea reptans Poir (kangkung darat)
Nama Daerah
Sumatera: rumpun (Aceh), kangkung (Minangkau), kalayau, lalidik,
kangkueng. Jawa: kangkung (Jawa Tengah), kangkong (Madura). Bali: pangpung. Nusa Tenggara: lara (Bima), pangpung, angodono,
nggongodano. Sulawesi: kanto (Gorontalo), talanggo (Buol), namiri (Makasar), lare
(Bugis), kangko, tango. Maluku: kangko (Tidore), kako (Halmahera), kangko (Pulau Buru), utangko, beehob, tatako.
Nama Asing
Inggris : kangkong, water convolvulus, water
spinach. Prancis : patate aquatic, liseron d’eau. Papua New Guinea : kangkong,
kango. Filipina : kangkong (Tagalog), balangog, galatgat (Ilocano). Cambocia :
traukon. Laos : bongz. Thailand : phakbug (general), phakthotyot. Vietnam : rau
mu[oos]ng.
Morfologi Tanaman
Kangkung merupakan
tanaman menetap yang dapat tumbuh lebih dari satu tahun. Batang tanaman
berbentuk bulat panjang, berbuku-buku, banyak mengandung air (herbaceous), dan berlubang-lubang.
Batang tanaman kangkung tumbuh merambat atau menjalar dan percabangannya banyak.
Tanaman kangkung
memiliki sistem
perakaran tunggang dan cabang-cabang akarnya menyebar ke semua arah, dapat
menembus tanah sampai kedalaman 60-100 cm, dan melebar secara mendatar pada radius
100-150 cm atau lebih, terutama pada jenis kangkung air.
Ekologi dan
Penyebarannya
Berdasarkan tempat
hidupnya, tanaman kangkung dapat dibedakan menjadi kangkung darat (Ipomea reptans Poir.) dan kangkung air (Ipomea
aquatiqa Forsskal). Akan tetapi,
jumlah varietas kangkung darat lebih banyak dibandingkan kangkung air. Varietas
kangkung darat terbagi menjadi varietas bangkok, biru, cinde, sukabumi, dan
sutra. Sedangkan varietas kangkung air terbagi menjadi varietas sumenep dan
varietas biru. Tanaman ini diduga berasal dari daerah tropis, terutama
di kawasan Afrika dan Asia. Daerah penyebaran tanaman kangkung pada mulanya
terpusat (terkonsentrasi) di beberapa tempat atau negara, antara lain di
Malaysia dan sebagian kecil Australia. Dalam perkembangan selanjutnya, tanaman
ini meluas cukup pesat di daerah Asia Tenggara. Kangkung mempunyai daya
adaptasi cukup luas terhadap kondisi iklim dan tanah di daerah tropis, sehingga
dapat ditanam (dikembangkan) di berbagai daerah atau wilayah di Indonesia.
Kandungan
Kimia
Senyawa kimia yang
terkandung dalam kangkung adalah saponin, flavonoid dan polifenol. Selain itu
kangkung juga mengandung: kalori, protein, lemak, karbohidrat, serat, kalsium,
fosfor, zat besi, natrium, kalium, vitamin A, vitamin B, vitamin C, karoten,
hentriakontan, dan sitosterol. Sehingga tergolong tanaman yang sangat bergizi
tinggi.
Khasiat dan Penggunaan
Secara
farmakologis, kangkung berperan sebagai antiracun (antitoksik), antiradang,
peluruh kencing (diuretik), menghentikan pendarahan (hemostatik), dan obat
tidur (sedatif). Selain itu kangkung digunakan untuk : mengurangi haid,
mimisan, ambeien, insomnia, sakit gigi, melancarkan air seni, menghilangkan
ketombe, sembelit dan mual pada ibu hamil, gusi bengkak, kapalan, serta kulit
gatal karena eksim.
Kandungan Gizi dalam tiap 100 gram Sayuran Kangkung Segar
Komposisi gizi
|
Banyaknya kandungan gizi
|
|
(1)
|
(2)
|
|
Kalori
|
30,00 cal.
|
29,00 kal
|
Protein
|
3,90 gr
|
3,00 gr
|
Lemak
|
0,60 gr
|
0,30 gr
|
Karbohidrat
|
4,40 gr
|
5,40 gr
|
Serat
|
1,40 gr
|
-
|
Kalsium
|
71,00 mg
|
73,00 mg
|
Fosfor
|
67,00 mg
|
50,00 mg
|
Zat besi
|
3,20 mg
|
2,50 mg
|
Natrium
|
49,00 mg
|
-
|
Kalium
|
458,00 mg
|
-
|
Vitamin A
|
4825,00 S.I
|
6300,00 S.I
|
Vitamin B1
|
0,09 mg
|
0,07 mg
|
Vitamin B2
|
0,24 mg
|
-
|
Vitamin C
|
59,00 mg
|
32,00 mg
|
Niacin
|
1,30 mg
|
-
|
Air
|
-
|
89,70 gr
|
Sumber: 1) Food and Nutrition Center Hand-book
No. 1, Manila, (1964)
2) Direktorat Gizi Depkes R.I.
(1981)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar